BLAC. Bandung Lautan Api Championship. Ke acara inilah tim Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) mengirimkan utusannya. Delapan atlet disiapkan untuk mengikuti turnamen olahraga pencak silat tingkat nasional yang digelar pada Sabtu-Ahad, 15-16 Desember 2018 tersebut. Mereka adalah Rudi Ahmad Fauzi (S1 Keperawatan semester 5) kelas B putra, Putriana Dewi Oktaviani (S1 keperawatan semester 3) kelas E putri, Oka Maulana Firdaus (S1 Keperawatan semester 5) kelas bebas, Fitri Fauziah (Teknik Mesin semester 5) kelas F putri, Wawam Nur Mubarakah (Sendratasik semester 1) kelas A putri, Dea Inriati (PGSD semester 1) kelas D putri , Hikmatunnisa (D3 Kebidanan Semester 1) kelas B putri, Shofi Muslimah (D3 Kebidanan semester 1) kelas C putri.
BLAC dilangsungkan di GOR ITB Jatinangor, Sumedang. Jumlah atlet yang mendaftarkan diri adalah 2.200 orang dari berbagai perguruan pencak silat dan sekolah se-Indonesia. Rudi Ahmad Fauzi, salah satu atlet Tapak Suci Umtas mengaku senang bisa mengikuti kejuaraan. “Dengan mengikuti kegiatan ini saya mempunyai pengalaman dan juga kenal banyak teman. Satu lagi, harus sabar menunggu. Karena yang tanding ada 2.000-an peserta,” katanya. Rudi berharap semoga ke depannya dapat mengikuti kegiatan seperti ini lagi. “Untuk Tapak Suci Umtas, semoga lebih berkembang dan jika ada kejuaraan dapat mengirimkan lebih banyak peserta dari pada yang sekarang,” harapnya.
Asep Iman, SP., selaku pelatih Tapak Suci Umtas mengaku merasa puas dengan hasil yang diperoleh oleh atlet Tapak Suci Umtas. “Saya bangga, delapan atlet yang dikirim semuanya mendapatkan medali perunggu. Selama ini saya melatih mereka dengan keras. Kondisi latihan yang sangat kurang dan fasilitas seadanya. Beberapa peralatan untuk kegiatan ini adalah hasil pinjam dan aada juga yang dibeli sendiri oleh para atlet. Tetapi alhamdulillah dengan kondisi seperti itu kita dapat menghasilkan prestasi yang lumayan untuk Umtas,” tuturnya. .
Ia berharap, Umtas meningkatkan fasilitas peralatan untuk latihan Tapak Suci agar lebih menunjang prestasi. Selain itu, ia juga berharap, semoga ke depannya Tapak Suci diwajibkan untuk seluruh mahasiswa baru Umtas minimal dua semester. Tujuannya adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan dasar beladiri. “Apalagi untuk calon guru. Banyak siswa tawuran. Dari pada tawuran di luar mending di lapangan. Untuk calon perawat, jika ada permasalahan di masyarakat, ilmu dasar bela diri Insya Allah sangat membantu,” paparnya.
Kabag Kemahasiswaan Umtas, Yana Mulyana, S. Kom. mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang diraih tim Tapak Suci Umtas kali ini. “Alhamdulillah di tengah keringnya prestasi mahasiswa Umtas, Tapak Suci dapat meraih prestasi di tingkat nasional meskipun baru membawa medali perunggu. Tetapi yang luar biasa bagi saya adalah seluruh kontingen yang dikirim semuanya pulang membawa medali. Ke depannya, pembinaan UKM yang aktif dalam bidang kejuaraan akan diajukan ke universitas untuk meningkatkan fasilitas latihan, sehingga kami berharap Umtas dapat melahirkan atlet-atlet professional yang dapat mengharumkan nama Umtas khususnya dan umumnya untuk Indonesia tercinta,” pungkasnya. [nu]