Universitas muhammadiyah tasikmalaya (UMTAS), kembali melaksanakan wisuda daring di tengah pandemi ini dengan bertema. BERKESAN dan MENGGEMBIRAKAN.
Dengan mahasiswa yang di wisuda sebanyak 332 orang. 257 FIKES 70 FKIP dan 8 FT. wisuda kali ini dengan nuansa sunda jadi semua panitian mengguanakan pakian khas sunda. Di sini juga kampus universitas muhammadiyah memberikan pesan-pesan untuk parawisudawan dengan mengcover lagu “jang” karya oon, yang berisikan pesan moral bagi para wisudawan untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya di luar kampus, bahwa wisuda itu bukan akhir melainkan awal dari kehidupan yang sesungguhnya.
Dikarnakan wisuda kali ini daring universitas muhammadiyah juga mengoptimalkan visual dan audio sehingga bisa bagus di dengar dan di lihat untuk para wisudawan dan keluarga di rumah, dan ketika pembacaan ayat alquran umtas juga menampilkan langsung terjemahan ayat suci alquran yang di bacakan secara langsung.
“Wisuda daring ke dua umtas sangat berkesan, walaupun daring dan sedikit garing tapi wisuda tahun ini sangat berbeda dari wisuda daring pertama.. mulai dari hadiah penghargaan yang sangat mengejutkan.. mahasiswa terbaik yang tidak disangka, sampai cover lagu dari rektor dan staf karyawan, hingga menayangkan perjuangan orangtua yang membuat haru” ujar eva mahasiswi terbaik di fakultas teknik
Sementara itu, Rosita dwiyan dari FIKES mengatakan bahwa wisuda daring menjadi pilihan paling aman baginya yang ingin diwisuda di tengah pandemi Covid-19. Menjalani wisuda secara daring, ada perasaan terharu sekaligus sedih. Terharu karena telah menjalani upacara sakral yang ditunggu-tunggu, juga perasaan sedih karena momen wisuda harus dijalani secara daring
“Walau wisuda daring bukanlah wisuda yang diharapkan banyak pihak tetapi prosesi wisuda daring ini adalah hal yang paling realistis bisa diikuti agar tidak kehilangan momen kelulusan,” ujar rosita.
Lulus di masa pandemi Covid-19 pun bukan hal yang mudah bagi rosita dan sejumlah wisudawan lainnya. Meski demikian, Olga tetap bangga menjadi bagian dari momen bersejarah ini
“Tidak mudah untuk mencapai titik ini bagi saya dan wisudawan lainnya, sebagai lulusan dimasa pandemi Covid-19. Segala keterbatasan dan kondisi yang memaksa kami beradaptasi dengan metode jarak jauh, dimulai dengan bimbingan, sidang akhir serta pelaksanaan wisuda. Saya bangga menjadi bagian dari wisuda daring ini akan menjadi kenangan bersejarah di hidup saya, semoga pandemi ini segera berakhir,” harap Rosita dwiyan