Bentuk Pengabdian terhadap masyarakat dan lingkungan, sejumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) bersama mahasiswa dari Universiti Malaysia Terengganu (UMT), menggelar kegiatan Community Service Internasional Collaboration di wilayah objek wisata Situ Gede Tasikmalaya
Program Pengabdian Kolaboratif Internasional tersebut, sebagai bentuk tindak lanjut dari kerjasama pertukaran mahasiswa antara Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) dengan Universiti Malaysia untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para mahasiswa dari kedua perguruan tinggi, terkait sistem pendidikan, lingkungan hidup, pariwisata dan seni budaya.
Community Internasional Collaboration kedua perguruan tinggi itu, juga diikuti para dosen pembimbing kedua universitas, termasuk dihadiri anggota DPR RI Komisi X Ferdiansyah.
Rektor Umtas Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar) Neni Nuraeni.M.Kep.Ns.Sp.Kep.Mat mengatakan, program pengabdian kolaboratif internasional mahasiswa ini, memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dari kedua perguruan untuk saling mengenal pola pendidikan, lingkungan maupun budaya di masing-masing daerah.
“Tahun lalu, mahasiswa Umtas sudah ke UMT Malaysia, lalu sekarang mereka datang ke sini, tentu ini memberikan ilmu dan pengalaman baru dalam mengenal dan mengetahui ilmu, budaya dan lingkungan khususnya di Kota Tasikmalaya,”ungkap Rektor Neni Nuraeni kepada wartawan Rabu (06/03/24).
Ia menjelaskan, pertukaran mahasiswa merupakan kerja sama antara lembaga perguruan tinggi yang bertujuan untuk menambah ilmu pendidikan dan wawasan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi.
“Pertukaran pendidikan ini, tentu akan mampu meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kedua universitas sehingga, memberikan dampak positif terhadap kualitas lulusan yang siap menghadapi persaingan global dan teknologi digital,”ujarnya.
Rektor juga menuturkan, kedatangan mahasiswa UMT Malaysia ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik, namun mereka juga mempelajari berbagai hal yang ada di Tasikmalaya.
“Selama mereka berada di Tasikmalaya, kita kenalkan berbagai keberagaman seni budaya, ciri khas daerah, termasuk kunjungan ke objek wisata Situ Gede, karena mereka lebih fokus echo tourism yakni ekonomi dan pariwisata,”ujarnya.
“Berkunjung ke wisata Situ Gede, mahasiswa kedua perguruan tinggi memberikan edukasi terkait bagaimana pariwisata yang ramah anak sehingga di sini kita buat sejumlah permainan budaya tradisional seperti ular tangga, engklek, bakiak, egrang, congklak, patok lele dan lainnya,”terang Neni Nuraeni.
Ditambahkan, selama mempelajari budaya tradisional, ternyata mahasiswa dari Malaysia merasa senang dan tertarik dengan seni dan budaya di Indonesia, bahkan ingin mempelajari lebih luas lagi.
“Kegiatan ini memperkaya wawasan tentang kehidupan lintas budaya termasuk memperluas pengetahuan akademik tentang keberagaman budaya ,”terangnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pertukaran mahasiswa ini, tentu akan memperkuat hubungan Umtas dan UMT, dan bisa membuka kolaborasi lebih lanjut kedepannya.
“Ini menjadi langkah strategis dan maju dalam mewujudkan pendidikan secara global yang berorientasi untuk keunggulan akademik dan pengenalan keberagaman budaya kedua negara,”pungkasnya.
Sumber: fokusjabar.id