Mahasiswa baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) tahun akademik 2017-2018 mendapatkan pengenalan kehidupan kampus pada acara MPK2 (Masa Pengenalan Kehidupan Kampus) yang dilaksanakana di UMTAS pada Senin-Kamis, 3-6 September 2017/13-16 Dzulhijjah 1438. Pada penutupan MPK2 yang dilaksanakan Kamis siang, sie acara MPK2 membuat desain formasi untuk maba dengan membentuk tujuh formasi, yaitu: bendera merah putih, tulisan “SAYA UMTAS”, tulisan “MPK2 2017”, tulisan “FIKES”, FKIP, dan FT, dan yang terakhir adalah tulisan “#SAVEROHINGYA”.
Formasi maba sudah biasa dilakukan oleh mahasiswa baru UMTAS. Namun, tahun ini merupakan tahun dengan jumlah formasi terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Mahasiswa baru ditugaskan untuk membawa nyiru atau tampah yang di-cat merah luarnya dan di-cat putih dalamnya. Mereka dikumpulkan di lapangan dan akan dikomando oleh sie acara untuk membentuk formasi yang telah ditentukan. Formasi pertama adalah bendera merah putih, maknanya, kita adalah satu, Indonesia. Formasi kedua adalah Saya UMTAS, dilanjutkan dengan formasi ketiga, yaitu MPK2 2017, formasi keempat, kelima dan keenam secara berturut-turut adalah penyebutan fakultas-fakultas di UMTAS, FIKES, FKIP, dan FT. Dan yang terakhir adalah #SAVEROHINGYA. Ini adalah bentuk kepedulian kami atas tragedi kemanusiaan yang dialami oleh saudara-saudara muslim kita di Rohingya. Ini adalah doa, semoga mereka diberikan kekuatan lahir batin dalam menghadai ujian ini dan yang terpenting semoga tragedi ini segera berakhir,” tutur Fahmi, Ketua MPK2 2017.
Pengambilan gambar dan video dilakukan dengan menggunakan drone. Panitia rela memanjat gedung di siang yang terik demi hasil yang maksimal. Walaupun butuh kerja keras untuk membentuk formasi-formasi tersebut, tetapi mahasiswa baru UMTAS mengaku senang dan bangga atas apa yang telah mereka lakukan.
“Alhamdulillah, MPK2 telah selesai. Di UMTAS MPK2-nya keren. Ga ada perpeloncoan. Kakak-kakak mentornya baik. Dan tadi kami membuat formasi-formasi unik yang bagus,” kata Meilani, mahasiswa baru Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling.
“Membuat formasi memang capek, cangkeul, karena harus mengangkat nyiru di atas kepala. Lama lagi. Tapi seru,” ujar Azizah, mahasiswa baru Program Studi S1 Keperawatan. [nu]